Tuesday, September 16, 2025

Api Dalam Sekam

Afiq:

“Abi… saya baca satu rumusan di FB tulisan Fathi Aris Omar. Katanya sumbu jurang kaya-miskin dibiarkan menganga, algoritma media sosial jadi api, dan minyaknya pemimpin cuai ditambah rakyat tak waras… negara boleh terbakar.”


Aiman:

“Macam bisul, Abi. Dibiarkan, bernanah. Tapi siapa nak bedah?”


Nur:

“Kadang kita pun jadi minyaknya, bila kita ulang, kongsi, percaya tanpa fikir.”


Pak Ari:

(menghela nafas, memandang jauh)

“Betul. Kalau kita biar sumbu itu panjang, api itu akan cari minyaknya sendiri. Tapi Al-Fatihah ajar kita satu doa yang tak pernah lapuk…”


(Pak Ari buka mushaf kecil, anak-anak mendekat)


“Ihdinas-siratal-mustaqim…”Kata Pak Hamka, ayat ini bukan sekadar minta jalan lurus. Ia minta empat perkara:


1. Al-Irsyad – kecerdikan dan kecerdasan, supaya kita tahu mana benar, mana tipu.

2. At-Taufiq – supaya kita selari dengan kehendak Tuhan, bukan kehendak nafsu.

3. Al-Ilham – agar kita diberi ilham bila jalan jadi gelap dan sukar.

4. Ad-Dilalah – tanda-tanda di tepi jalan, supaya kita tahu mana bahaya, mana selamat.


Nur:

“Macam papan tanda di jalan kampung. Kalau kita tak peduli, kita masuk parit.”


Pak Ari:

(tersenyum)

“Dan kalau kita tak ajar anak-anak baca tanda-tanda itu… kita bukan merdeka, kita sesat dalam terang.”


“Merdeka bukan bila kita bebas buat apa saja—tapi bila kita tahu apa yang tak patut dibuat.” Pak Ari

No comments:

Post a Comment